Sunday, July 29, 2007

Pemanfaatan Herbal Untuk Kesehatan & Pengobatan Penyakit

Pemanfaatan Herbal Untuk Kesehatan & Pengobatan Penyakit
Hembing Fri, 20 Jul 2007 15:45:00 WIB

Kondisi tubuh yang sehat dan bugar merupakan dambaan setiap orang, namun timbulnya penyakit terkadang tidak terduga dan tidak bisa dihindari. Ancaman penyakit bagi tubuh bisa terjadi setiap saat. Adanya perubahan pola hidup telah mengakibatkan perkembangan pola penyakit sehingga timbul berbagai macam penyakit.

Pola kehidupan modern menuntut seseorang untuk bergerak cepat dalam upaya memenuhi berbagai tuntutan kehidupan, sehingga mengakibatkan kelelahan, kurang istirahat, stres, dan faktor-faktor lain yang menyebabkan banyak orang mengalami penurunan daya tahan tubuh. Pola kehidupan modern juga berdampak pada pencemaran lingkungan serta pencemaran makanan oleh zat kimia. Kita menghirup udara kotor yang jenuh dengan asap, partikel-partikel debu, karbon monoksida dan bahan pencemar lainnya. Kita juga mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bakteri, zat karsinogen, dan zat-zat kimia berbahaya lainnya.

Kondisi tersebut dapat menekan kerja sistem immun yang menyebabkan mikrobia patogen seperti virus dan bakteri mudah masuk menyerang tubuh sehingga menimbulkan berbagai penyakit. Kondisi daya tahan tubuh dapat mengalami naik-turun. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain oleh pola hidup seperti pola makan, pola pikir, dan aktivitas sehari-hari. Apabila proporsi salah satu faktor tersebut tidak lagi seimbang pada tubuh, akan mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh. Gangguan kesehatan yang dapat timbul karena menurunnya daya tahan tubuh sebenarnya dapat diminimalisasi dengan penerapan prinsip-prinsip hidup sehat alami dalam kehidupan sehari-hari, Hidup serasi dengan alam dan penerapan pola hidup alami dengan 3 G, yaitu Gizi seimbang, Gerak badan, dan Gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari tentunya dapat meningkatkan kualitas kesehatan.

Pemanfaatan Tanaman Obat untuk Kesehatan Keluarga

Sejak dahulu bangsa Indonesia telah mengenal dan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat atau herbal sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kesehatan. Alam Indonesia telah menyediakan berbagai solusi dalam menjaga kesehatan, salah satunya melalui terapi tumbuhan berkhasiat obat. Pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan obat tersebut merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diwariskan secara turun temurun hingga ke generasi sekarang. Sekarang ini beberapa tumbuhan obat telah dikembangkan dan diantaranya telah diteliti untuk menguji efektifitasnya.

Saat ini dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature), kecenderungan penggunaan bahan obat alam/ herbal di dunia semakin meningkat. Gerakan tersebut dilatarbelakangi perubahan lingkungan, pola hidup manusia, dan perkembangan pola penyakit. Slogan back to nature yang menunjukan minimnya efek negatif yang ditimbulkan dari penggunaan tumbuhan obat dan juga ekonomis menarik minat masyarakat untuk kembali menggunakan obat-obatan dari bahan alami. Saat ini, semakin banyak industri farmasi baik di negara industri maupun di negara-negara berkembang seperti di Indonesia yang mulai mengembangkan obat-obatan yang bahan bakunya diambil dari alam.

Obat dari bahan alam/herbal diposisikan sebagai antioksidan (menangkal radikal bebas), imuno-modulator (meningkatkan sistem immun) dan mencegah penyakit degeneratif.Kondisi perekonomian yang terpuruk yang dialami bangsa kita berdampak juga dengan melonjaknya biaya pengobatan dan harga obat-obatan. Di sisi lain, adanya kenyataan bahwa tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pengobatan semakin meningkat. Sementara taraf kehidupan sebagian masyarakat kita masih banyak yang kemampuannya pas-pasan. Maka dari itu, pengobatan tradisional yang ekonomis merupakan solusi yang baik untuk menanggulangi masalah tersebut.

Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan tanaman obat untuk mengatasi gangguan kesehatan pada keluarga .

PANAS/DEMAM
- 15 gram pegagan + 3 siung bawang merah + 15 gram meniran, dicuci bersih, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan 2 sendok teh madu, diminum.
(catatan : untuk dewasa diminum sekaligus dan lakukan 2 kali sehari. Untuk anak-anak dibagi menjadi 2-3 kali minum.)
- 4 siung bawang merah dihaluskan + 1 buah air perasan jeruk nipis + minyak kayu putih. Semua bahan dicampur dan diaduk rata, lalu dikompreskan pada ubun-ubun, leher, dada dan punggung anak.
(pemakaian luar untuk panas pada anak)BATUK5 lembar daun sirih + 25 gram kencur (diris-iris) + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + gula batu. Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum.
(untuk dewasa diminum sekaligus dan lakukan 2 kali sehari. Untuk anak-anak 5 tahun ke atas dibagi 3 kali minum.)

SAKIT KEPALA
90 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya) + 15 gram jahe + gula aren, dicuci bersih dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum hangat. Lakukan 2-3 kali sehari.

DIARE
15- 30 gram daun jambu biji segar dan 20 gram kunyit, dicuci bersih, kunyit dipotong-potong, lalu keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2-3 kali sehari.

NYERI LAMBUNG/MAAG30 gram temu lawak + 20 gram kunyit + 25 gram kencur + 80 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya). Semua bahan dicuci bersih dan dipotong-potong,

Pegal Linu, Rematik
30 gram jahe merah + 30 gram temulawak + 30 gram lengkuas + 30 gram kencur + 2 batang sereh + gula aren. Semua bahan dicuci bersih dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

Infeksi Saluran Kemih, Anyang-Anyangan
30 gram tumbuhan kumis kucing + 60 gram akar alang-alang segar + 60 gram rambut jagung, dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

Bila mengkonsumsi obat herbal sebaiknya tidak bersamaan dengan obat dokter, beri jarak waktu sekitar 2 jam antar keduanya. Hal tersebut untuk menghindari efek negatif atau adanya interaksi farmakokinetik dengan obat-obat konvensional.

No comments: