Sunday, July 29, 2007

Pusat Pengobatan Herbal dan Prana

ROEMAH OBAT ALAMI
Pusat Pengobatan Herbal dan Prana

Minggu, 13 Agustus 2006Berdirinya Roemah Obat Alami bermula dari Purwo Suryanto-- bapak dengan tiga orang anak-- yang tak mudah menyerah untuk menemukan sebuah pengobatan yang spektakuler mengatasi banyak penyakit.

Awalnya, ia hanya mengikuti arus dalam berkecimpung di tanaman obat. Kemudian tergerak hatinya untuk menolong sesama dalam mengatasi berbagai penyakit. Terutama untuk penyakit kronis yang dalam penyembuhannya membutuhkan biaya yang cukup mahal, seperti tumor, kanker, liver, jantung.

"Waktu itu, saya sering terserang hipertensi. Penyakit itu sulit sekali sembuh total. Sembuh sebentar, namun tak lama kambuh lagi. Sampai pada suatu saat ketika dokter yang menangani kasus saya itu mengaku kasihan terhadap saya karena terus menerus mengkonsumsi obat penurun hipertensi. Padahal, dampak obat itu bisa mempengaruhi libido saya. Kemudian dokter itu menyarankan saya untuk mengkonsumsi daun sambung nyawa," kata Purwo menuturkan kisahnya kepada Suara Karya, yang menyambangi kediaman sekaligus tempat praktiknya di Kompleks Departemen Agama Blok 18/E 10 Bambuapus, Pamulang, Ciputat, belum lama ini.
Berharap akan kesembuhannya, Purwo pun mencari daun sambung nyawa seperti disarankan dokternya. Setelah mencari kemana-mana, akhir Purwo menemukan tanaman itu di pekarangan rumah tak jauh dari kompleksnya.

"Kemudian saya minum 7 lembar daun sambung nyata ditambah dengan 2-3 lembar daun dewa, dengan cara di juice. Walhasil setelah seminggu mengkonsumsi ramuan tersebut, tensi saya turun menjadi 120/80. Semenjak itu penyakit saya jarang muncul. Untuk menjaga kondisi, sampai sekarang masih tetap mengkonsumsinya walaupun hanya 2 kali seminggu," kata Purwo.
Penasaran dengan keampuhan bahan obat alami, Purwo pun mengikuti sebuah pelatihan tanaman obat untuk kelas profesional. Setelah itu, ia mencoba membuat kapsul tanaman obat yang berjumlah sekitar 30 jenis. Namun, saya tidak mendapat kesembuhan yang spektakuler pada pasien saya.

"Hasilnya nihil. Akhirnya pada suatu malam pada bulan puasa, saya sekilas muncul gagasan untuk membuat ramuan yang disajikan dalam bentuk teh celup seperti teh Sariwangi," tutur Purwo.

Ia mengungkapkan, racikan obat alami yang diproduksinya untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Misalnya, penyakit kanker yang harus dioperasi atau dikemoterapi dapat disembuhkan dengan produk bernama "Phaleria Mix" (K). Tumor/kanker sampai stadium 3B masih bisa disembuhkan dengan ramuan itu ditambah dengan "Amsitu" dan kapsul "Keladi Tikus".

Penyakit lain yang bisa disembuhkan dengan Phaleria Mix (PM) antara lain PM (L) untuk liver, PM (JS) untuk jantung koroner dan stroke, PM (TP) untukparu-paru, PM (D) untuk diabetes, PM (KL) untuk kolesterol tinggi.

Ia menceritakan pengalaman teman istrinya yang bernama Lini Sriharyani (33) sembuh dari tumor payudara yang sudah tergolong ganas dengan minum ramuan Phaleria Mix (K) selama 4 bulan. Karena ia takut dioperasi dan tambah biaya yang mahal, pada akhirnya diputuskan dengan memilih ramuan tersebut.

"Walaupun rasanya pahit pada awalnya, namun seterusnya sudah terbiasa. Sebelumnya selama 2 tahun telah kesana kemari mencoba berbagai pengobatan alternatif. Namun hasilnya nihil. Untuk menjaga kemungkinan kambuh, sampai saat ini Lini tetap mengkonsumsi meski hanya setiap 2 hari sekali," katanya.

Dalam melakukan pengobatannya, Purwo dibantu tim prana. Seorang pasien sebelumnya dideteksi penyakitnya terlebih dahulu agar dapat memberikan ramuan lebih tepat. Tim Prana terdiri dari 6 orang tugasnya melayani pasien. Konsultasi dan deteksi penyakit jarak jauh (lewat telepon) dan pasien yang datang. "Jadi seorang pasien yang ingin berobat tidak harus datang ke klinik, cukup dengan telepon saja, dan obatnya bisa dikirim," katanya.

Jangkauan deteksi penyakit jarak jauh itu hampir di setiap wilayah Indonesia telah ada yang memanfaatkan jasa itu. Bahkan sampai ke luar negeri seperti Belanda, Amerika, dan Australia. Selain di Pamulang, telah ada 24 kounter yang tersebar di wilayah Jabotabek, misalnya Koperasi Karyawan Hotel Sahid Jaya, Kopkar Hotel Mandarin, Kampus Universitas Borobudur Kalimalang.

Intinya pengobatan itu merupakan usaha untuk membuat pasien memiliki kondisi yang jauh lebih baik dengan harapan agar sembuh. Karena itu beberapa kemungkinan sembuh tetap tergantung pada usaha pasien antara lain, kemauan yang kuat, yakin, disiplin dalam mengkonsumsi ramuan dan atas kehendak Tuhan.

"Kami hanya membantu dan Alhamdulillah sejauh ini hasilnya baik. Kesembuhan merupakan dambaan pasien dan kepuasan saya juga," katanya.

Di samping produk tersebut, terdapat beberapa jenis produk untuk penyakit asam urat, sinusitis, radang prostat, keputihan, hympertensi, jerawat, maag, migren, vertigo. Harga obat dijual mulai dari 25 ribu hingga 60 ribu per pot. (Tri Wahyuni)

No comments: